Rabu, 15 Februari 2017

Nadiem Makarim Sedih Ditinggal Rekan Sesama Pendiri Go-Jek

Michaelangelo "Mikey" Moran, salah satu pendiri Go-Jek resmi mengundurkan diri dari startup layanan transportasi berbasis aplikasi pada Selasa (18/10/2016).



Baca: Go-Jek Ditinggal Salah Satu Pendirinya

Menanggapi hal tersebut, CEO sekaligus rekan sesama pendiri Go-Jek Nadiem Makarim merasa kehilangan dan sedih.

"Tentu saja hal ini merupakan keputusan besar yang membuat kami di Go-Jek, terutama saya, merasa sedih," kata Nadiem dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Rabu (19/10/2016).

"Namun (saya) mendukung sepenuhnya keputusan Mikey Moran untuk bisa melanjutkan hal yang selalu dia senangi di dunia seni dan hiburan," lanjut Nadiem.

Memang selain berkiprah di dunia startup, Mikey juga dikenal aktif di dunia hiburan sebagai disk jockey (DJ), menggunakan nama panggung DJ Mikey.

Menurut pria yang irit bicara ini, Mikey Moran memiliki jasa yang besar dalam perkembangan Go-Jek sejak pertama kali didirikan enam tahun lalu. Mikey merupakan perancang logo Go-Jek yang sekarang dipakai sebagai identitas perusahaan dan digunakan oleh ratusan ribu mitra driver Go-Jek.



YouTube
CEO GoJek Nadiem Makarim dalam video yang mengajak pengemudi Grab dan UberMotor beralih ke GoJek.

Mikey bersama dengan Nadiem Makarim mendirikan Go-Jek pada 2010 lalu. Berdua mereka merintis Go-Jek dari nol hingga kini perusahaan tersebut telah mendapat suntikan dana hingga triliunan rupiah.

"Mikey pula yang mengawali pembangunan tim brand di Go-Jek hingga banyak dikenal oleh segala lapisan masyarakat," tulis Nadiem.

Manajemen Go-Jek akan terus menghadirkan berbagai solusi untuk meningkatkan kesejahteraan mitra driver dan juga memudahkan kehidupan sehari-hari pelanggan.

Selain itu, Mikey masih akan tetap menjalani peran strategis sebagai advisor bagi Go-Jek Indonesia.

Mikey bukan satu-satunya orang penting Go-Jek yang hengkang dalam kurun satu bulan ini. Sebelumnya, Go-Jek juga ditinggal oleh Vice President of Technology Product Go-Jek, Alamanda Shantika Santoso. Ala, panggilan akrabnya, meninggalkan posisinya di Go-Jek pada awal Oktober lalu.

Baca juga: Diberitakan Kehabisan Uang, Ini Tanggapan Go-Jek

Go-Jek juga sedang mendapat tekanan dari para pengemudinya yang menuntut perubahan dalam penghitungan sistem performa yang diterapkan.

Minggu lalu, massa yang terdiri atas driver Go-Jek berunjuk rasa di depan kantor pusat Go-Jek menuntut perubahan penghitungan performa.

Jumat, 10 Februari 2017

Taksi Tanpa Sopir di Singapura Tabrak Truk

Taksi tanpa awak alias self-driving car yang sedang diuji coba di Singapura bertabrakan dengan truk. Hal tersebut disampaikan oleh regulator transportasi Singapura pada Selasa (18/10/2016) lalu.



"Kendaraan uji coba itu sedang ganti jalur ketika bertabrakan dengan truk," begitu tertera di laman Facebook otoritas transportasi setempat, sebagaimana dilaporkan Reuters dan dihimpun KompasTekno, Rabu (19/10/2016).

Meski demikian, otoritas Singapura menegaskan tak ada korban dalam insiden tersebut. Kecelakaan ini juga dianggap wajar, sebab status mobil tersebut masih dalam uji coba.

Mobil itu disematkan software khusus dari nuTonomy. Startup asal Amerika Serikat tersebut dipercaya mengembangkan teknologi self-driving car untuk dioperasikan sebagai taksi publik uji coba di Singapura sejak Agustus lalu.

Baca: Taksi Tanpa Sopir Sudah Bisa Dijajal di Singapura

Menurut nuTonomy, mobil tanpa awak yang bertabrakan pada Selasa dinihari itu diawasi dua engineer. Laju mobil diklaim terhitung lambat, meski tak diumbar berapa kecepatan pastinya saat kejadian.

Diketahui, negara-negara di seluruh dunia sedang gencar mengembangkan teknologi mobil tanpa awak. Salah satu negara Asia yang paling awal mengimplementasikannya adalah Singapura.

Mobil tanpa awak di Singapura sejak Agustus

Sejak awal tahun ini, pemerintah Singapura telah menyepakati kerja sama dengan nuTonomy untuk memboyong teknologi self-driving cars. Ke depan, pemerintah agaknya bakal bekerja sama dengan lebih banyak perusahaan serupa.

Perlu dicatat, nuTonomy bukan produsen mobil, melainkan penyedia teknologi. Kendaraan-kendaraan yang diuji coba adalah buatan vendor mobil seperti Renault dan Mitsubishi.

Uji coba taksi baru di Singapura itu terdiri dari enam armada, masing-masing memiliki sistem kompleks dengan laser yang beroperasi seperti radar untuk memonitor lingkungan sekitar mobil. Ada juga beberapa kamera yang terhubung dengan software.

Taksi-taksi ini akan berjalan di daerah seluas 4 km persegi di bagian barat Singapura. Juga, ada lokasi penjemputan dan penurunan penumpang yang sudah ditetapkan, jadi penumpang tidak bisa naik dan turun semau mereka.

Selama masa uji coba, masyarakat tak dipungut biaya. Hanya saja, warga Singapura harus mendaftar untuk bisa menjajalnya. Karena masih diuji, mobil yang beredar tetap diawasi oleh tim engineer nuTonomy.

Pemerintah Singapura menargetkan realisasi armada taksi yang benar-benar tanpa sopir dimulai pada 2018 mendatang.

Minggu, 05 Februari 2017

Ini Dia Modem Internet Pertama Berteknologi 5G

Meski belum memiliki standar khusus tentang teknologi 5G, produsen semikonduktor Qualcomm sudah mengumumkan Snapdragon X50 sebagai modem pertama yang berjalan dalam platform 5G.



Executive Vice President Qualcomm Cristiano Amon dalam presentasinya pada 4G/5G Summit 2016 di Hong Kong, Selasa (18/10/2016), mengatakan bahwa X50 akan beroperasi pada gelombang milimeter (mmWave) pada spektrum 28 GHz.

Modem tersebut didesain dengan kemampuan unduh data hingga 5 Gigabit per detik (Gbps).

Chief Technology Officer Qualcomm, Matt Grob mengatakan bahwa kecepatan teknologi internet 5G sebetulnya bisa lebih dari itu, bahkan bisa mencapai 20 Gbps pada jalur down link. Adapun kecepatan up link masih belum bisa diketahui secara pasti.

Grob menyebutkan bahwa masih banyak yang bisa dikembangkan dari teknologi 5G untuk membuatnya lebih maksimal.

Setidaknya perlu riset selama 10 tahun untuk mengeksplorasi teknologi mmWave tersebut.

Saat ini, Qualcomm tengah mematangkan ekosistem 5G temuannya dan membuka peluang bagi operator untuk menguji coba teknologi tersebut.

Sampel produk X50 ini diperkirakan sudah siap digunakan untuk pengujian di lapangan pada semester kedua tahun 2017.

Produk komersial pertama dengan modem X50 diperkirakan sudah tersedia pada 2018, khususnya dipakai pada Olimpiade Korea Selatan. Adapun untuk konsumsi dunia kemungkinan bisa dimulai pada 2020.