Jumat, 30 Desember 2016

Apple Terancam Gagal Punya Mobil Tanpa Sopir

Rencana Apple menghadirkan mobil tanpa awak alias self-driving car agaknya harus berhenti di tengah jalan. Ratusan anggota tim proyek yang dinamai "Titan" tersebut telah mengundurkan diri.



Keseluruhan tim sendiri awalnya berjumlah 1000-an orang. Ratusan anggota tim yang masih bertahan, menurut sumber dalam, meminta ditempatkan ke divisi-divisi Apple lainnya.

Hal ini belum dikonfirmasi secara gamblang oleh pabrikan Cupertino, namun desas-desusnya telah ramai beredar.

Dilansir KompasTekno, Rabu (19/10/2016) dari Bloomberg, masalah di dalam tubuh tim bersumbu pada perbedaan pendapat soal strategi bisnis, isu kepemimpian, serta kurangnya perhatian yang diberikan manajemen Apple ke proyek tersebut.

Di tengah kerenggangan hubungan antar-anggota tim proyek Titan, para petinggi Apple malah menekan dengan mematok sebuah tenggat waktu. Per akhir 2017, Apple meminta tim proyek Titan mampu membuktikan bahwa sistem mobil tanpa sopir yang dibangun layak dan berprospek.

Pasca penentuan tenggat tersebut, para anggota tim proyek Titan semakin banyak yang hengkang.

Dimulai sejak 2014

Proyek Titan dimulai sejak dua tahun lalu dengan ambisi dan optimisme kuat. Kala itu konsultan kawakan McKinsey & Co mengestimasi proyek tersebut bakal bernilai 6,7 triliun dollar AS atau sekitar Rp 87.254 triliun per 2030.

Apple pun gencar merekrut anggota tim. Produsen iPhone tersebut menargetkan desain mobil tanpa awaknya sudah jadi pada awal 2020. Apple berharap proyek Titan bisa merevolusi industri mobil, sama seperti yang dilakukan iPhone saat pertama kali meluncur pada 2007 silam.

Masalah internal tim mulai terjadi pada akhir 2015 lalu. Para petinggi tim bersilang pendapat soal peta arah proyek. "Ini benar-benar kegagalan kepemimpinan," kata seseorang yang berada di lingkaran dalam.

Ubah strategi

Awal 2016, Apple akhirnya menunjuk mantan engineer Ford, Steve Zadesky, untuk mengepalai proyek Titan. Beberapa bulan setelahnya, Bob Mansfield yang merupakan salah satu pembuat iPad juga bergabung di jejeran pemimpin proyek tersebut.

Keduanya hadir di masa-masa sulit tim, di mana para anggota tak lagi percaya pada masa depan Titan. Alhasil, Mansfield mengambil keputusan besar dengan mengajukan perubahan strategi bisnis Titan.

Menurut dia, cita-cita Apple membangun mobil listrik tak bersopir tak realistis dengan kondisi tim yang ada sekarang. Ia mengatakan hal paling mungkin dilakukan adalah membuat platform untuk self-driving car, bukan perangkat mobilnya.

Juru bicara Apple belum mau berkomentar atas informasi yang diberikan beberapa sumber dalam tersebut. CEO Apple Tim Cook pun irit bicara.

"Industri mobil sedang mengalami perubahan besar-besaran," cuma itu ucapan Cook.

Minggu, 25 Desember 2016

Debut di AS, Apa Saja yang Akan Dirilis LeEco?

LeEco, vendor smartphone asal China, telah menyebar undangan acara peluncuran yang bakal berlangsung di San Francisco, AS, pada 19 Oktober. Melalui acara ini, LeEco ingin menunjukkan taji sekaligus debutnya di dunia barat, khususnya AS.



Dalam acara bertajuk "Big Bang Conference", LeEco dikabarkan bakal menggebrak pasar AS dengan langsung merilis beberapa produk elektronik, seperti dua seri smartphone ditambah dengan empat seri perangkat televisi.

Kedua smartphone tersebut dikatakan sebagai LeMax 2 dan Le S3. Sementara itu, empat televisi yang akan dirilis antara lain LeEco Super X43 Pro TV, X55 TV, X65 TV, dan uMAx85 TV.

Kabar mengenai kehadiran perangkat-perangkat itu sempat bocor di situs resmi LeEco sebelum akhirnya dihapus.

Android LeMax 2 sendiri sebenarnya sudah dirilis di China beberapa waktu lalu. Smartphone ini dibekali dengan layar 5,7 inci beresolusi QHD, SoC Snapdragon 820 quad-core, RAM 4 GB, dan media penyimpanan berkapasitas 64 GB. Ada juga kamera utama 21 megapiksel dan kamera depan 8 megapiksel.

Baca: LeEco Siapkan Android RAM 8 GB, Baterai 5.000 mAh ?

Sementara itu, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Android Police, Rabu (19/10/20160, Le S3 dikatakan sebagai produk yang benar-benar baru.

Smartphone ini digosipkan menyasar segmen kelas menengah dan menjadi penerus Le2. Belum ada bocoran spesifikasi mengenai produk yang satu ini.

Sebagai gambaran saja, LeEco Le2 pendahulunya memiliki layar 5,5 inci Full HD, SoC Snapdragon 652 octa-core, RAM 3 GB, dan kamera belakang 16 megapiksel. Seharusnya, Le S3 tidak akan memiliki spesifikasi yang jauh berbeda.

Untuk perangkat televisi, belum ada informasi apa pun yang beredar. Mengingat selama ini LeEco selalu merilis televisi beresolusi 4K, kemungkinan keempat produk baru tersebut juga memiliki kemampuan yang sama.

Selain itu, LeEco dikabarkan juga akan merilis sepeda pintar dan berbagai konten untuk pasar AS.

Nama LeEco sendiri selama ini memang belum begitu populer kecuali di China. Pertama berdiri pada tahun 2004 sebagai LeTV. Perusahaan ini didapuk sebagai Netflix-nya China karena memiliki layanan serupa, yakni streaming film.

Agar konten dari LeTV bisa dinikmati secara luas, LeEco mulai memproduksi televisi. Di perangkat tersebut, sudah tersedia aplikasi LeTV.

Pada tahun 2015, LeEco mulai memproduksi smartphone. Ponsel bikinan LeEco dikenal memiliki spesifikasi yang tinggi, tetapi berbanderol murah. Aplikasi LeTV juga hadir di perangkat yang satu ini.

Selasa, 20 Desember 2016

Kartu Grafis GeForce Terbaru Sulap PC Tua Jadi PC Gaming

Game komputer masa kini membutuhkan kemampuan olah grafis yang mumpuni supaya bisa berjalan lancar. Karena itu, sulit untuk mengandalkan GPU yang terintegrasi di dalam prosesor saja.



Hal tersebut digarisbawahi oleh Technical Marketing Manager Nvidia, John Gillooly, ketika berkunjung ke Jakarta untuk memperkenalkan seri kartu grafis baru perusahaannya, GeForce GTX 1050 dan GTX 1050 Ti.

“Sebagai contoh, PC tua berbasis Core i5 Haswell (generasi ke-4) keluaran 3 tahun lalu hanya bisa menjalankan game dengan frame rate rata-rata 7 FPS,” ujar Gillooly.

Memperbarui prosesor ke prosesor Core i5 generasi terbaru (Skylake) yang memiliki GPU terintegrasi lebih bertenaga memang bisa memompa frame rate.

Namun itu pun masih belum cukup membuahkan gameplay yang mulus karena frame rate rata-rata masih mentok di kisaran 9 FPS. Dengan kata lain, game  modern masih berjalan terpatah-patah.

“Sebaliknya, kalau Anda memasangkan Core i5 Haswell dengan GeForce GTX 1050, maka angka frame rate rata-rata akan naik jauh menjadi 60 FPS,” klaim Gillooly.

Kartu grafis seri GeForce GTX 1050 digadang-gadang jadi andalan Nvidia di segmen bawah, setelah GeForce GTX 1080 di papan atas dan GeForce GTX 1070 di kelas menengah.

Dua model kartu grafis baru ini disebut memiliki kinerja hingga tiga kali lebih tinggi dibandingkan seri produk GeForce GTX 650 yang sejaman dengan Core i5 Haswell.

Nvidia berencana merilis GeForce GTX 1050 dan GTX 1050 Ti pada 25 Oktober mendatang. Banderol harganya dipatok sebesar 109 dollar AS untuk GTX 1050 dan 139 dollar AS untuk GTX 1050 Ti.

Incar “upgrader” komputer

Director of Techical Marketing Nvidia Asia Pacific, Jeff Yen, menjelaskan bahwa pihaknya memang sengaja mengincar mereka yang sedang mencari-cari kartu grafis untuk memainkan game terbaru.

Sebagian pemilik komputer, menurut dia, memiliki kebiasaan melakukan upgrade tiap tiga tahun sekali, saat hardware sudah tak mampu menangani aneka game terbaru dan lompatan kinerja antar-generasi komponen sudah sangat terasa.


Oik Yusuf/ KOMPAS.com
Proses upgrade dengan menambah kartu grafis GeForce GTX 1050 diklaim sangat mudah dan bisa dilakukan dengan tiga langkah sederhana.


“Karena itu, kami menyediakan pilihan baru di entry level. Kartu grafis ini bakal menarik untuk banyak orang,” ujar Yen ketika ditemui usai acara.

Baca: Nvidia RIlis GeForce GTX 1050 dan GTX 1050 Ti

Soal kinerja game yang bisa terdongkrak dengan memasang GeForce GTX 1050, Yen menjelaskan bahwa hal tersebut bisa terjadi karena performa game masa kini lebih tergantung pada kinerja GPU, bukan CPU (GPU bound).

Walhasil, penambahan kartu grafis baru pun bisa menghasilkan peningkatan kinerja yang jauh lebih terasa, ketimbang melakukan upgrade CPU.

“Selain itu, menambah kartu grafis seperti GTX 1050 ini lebih ekonomis ketimbang mengganti basis CPU,” imbuh Yen.

Proses upgrade dengan memasang kartu grafis baru pun lebih mudah, ujar dia. Cukup dengan mencari slot PCI-Express x16 yang menganggur di motherboard dan menancapkan kartu grafis.

Untuk GeForce GTX 1050, pengguna tak perlu memasang kabel daya tambahan (PCI-e 6-pin) karena seri kartu grafis ini beroperasi dengan daya maksimal 75 watt.

Kamis, 15 Desember 2016

Beredar, Malware Android Pengajak Selfie

Pembuat malware makin kreatif dalam memancing korbannya agar membeberkan keterangan sensitif. Minggu ini ditemukan program berbahaya di Android yang mampu mengajak selfie.



Bukan sembarang selfie, melainkan memotret diri sendiri bersama kartu identitas seperti SIM, KTP, atau paspor untuk mencuri detil-detil informasi personal sang korban.

Malware hasil temuan McAfee Labs Mobile Research Team itu berupa trojan yang menyamar sebagai video codec, plug-in flash, atau aplikasi dari situs porno, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Gizmodo, Rabu (19/10/2016).

Padahal, jenis-jenis aplikasi di atas tidak pernah meminta verifikasi berupa foto identitas pengguna.


McAfee
Trojan baru di Android mengajak korban memasukkan detil informasi kartu kredit serta mangajak selfie.


Selain itu, korban juga diminta memberikan informasi-informasi lain, seperti nomor-nomor kartu kredit, serta nama-nama anggota keluarga.

“(Informasi-informasi tersebut) sangat berguna bagi kriminal cyber untuk mengkonfirmasi identitas korban dan mengakses tak hanya akun bank, namun mingkin juga media sosial,” tulis McAfee dalam laporannya.

Supaya lebih meyakinkan, si pembuat malware merancang program jahatnya agar tampak seperti aplikasi dari Google Play.

Malware “selfie” ini merupakan salah satu varian baru dari trojan bank Android Acecard atau Torec yang sudah banyak dikenal.

Sabtu, 10 Desember 2016

Buat Apa Samsung Bikin OS Tizen?

Samsung menaruh harapan besar pada sistem operasi Tizen buatannya. Sistem operasi alternatif Android tersebut akan dijadikan sebagai pondasi untuk membangun ekosistem Internet of Things (IoT).



Hal itu dikemukakan oleh Head of Product Marketing IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia, Denny Galant usai peluncuran Samsung "Tizen" Z2, Rabu (19/10/2016), di Ballroom Hotel Intercontinental, Jakarta.

"Kesempatan ke depannya Tizen ini untuk konektivitas perangkat pintar Samsung. Arahnya ke IoT, seperti menghubungkan smartphone dengan wearable, headset VR, dan home appliances buatan Samsung lainnya," kata dia

Menurut Denny, Tizen selama ini sudah menjadi sistem operasi andalan untuk perangkat pintar Samsung di luar smartphone, misalnya smart TV, smart refrigerator, dan headset VR. Untuk lini ponsel pintar, ia mengakui Samsung masih lebih banyak bersandar pada sistem operasi Android buatan Google.

Namun, dengan kehadiran Samsung Z2, Denny optimis Tizen akan semakin banyak diimplementasikan pada ponsel-ponsel selanjutnya. Bahkan ia yakin Tizen nantinya bukan cuma untuk smartphone low-end, tapi untuk semua segmen pasar.

"Sekarang Z2 ini masih perkenalan awal. Kami akan lihat antusiasmenya bagaimana. Z2 juga belum bisa terhubung dengan smart TV dan perangkat pintar lain. Semua masih dalam proses, tapi tujuannya memang ke sana (IoT)," ia menuturkan.

Diketahui, Samsung untuk pertama kalinya memboyong smartphone berbasis Tizen di Indonesia, yakni Z2. Ponsel yang dibanderol Rp 899.000 tersebut sebelumnya sudah diperkenalkan di India pada akhir Agustus lalu.

Baca: Samsung Resmikan Z2, Tizen Pertama di Indonesia Dijual Rp 899.000

Samsung menggarisbawahi tiga keunggulan Tizen, yakni ringan, bersistem terbuka, dan mendukung koneksi antar-perangkat atau IoT. Pada Z2, beberapa aplikasi populer sudah terbenam otomatis.

Beberapa di antaranya adalah Line, WhatsApp, Instagram, dan Facebook. Aplikasi lainnya juga bisa dieksplor melalui toko virtual Tizen Store. Secara keseluruhan, ada 6.500 aplikasi yang tersedia di Tizen Store.

Sementara itu, yang eksklusif untuk Z2 sejauh ini ada lebih dari 2.700 aplikasi. Dari angka itu, baru 1.600 yang dapat digunakan di pasar Indonesia. Ke depan, Samsung mengatakan akan memboyong lebih banyak aplikasi populer untuk menjawab kebutuhan netizen Tanah Air.

Senin, 05 Desember 2016

Belum Ada Go-Jek dan BBM di Tizen Samsung Z2

 Samsung baru saja merilis smartphone Tizen pertamanya di Indonesia, yakni seri Z2. Namun sebagai sistem operasi baru, aplikasi yang dimiliki OS Tizen belum selengkap Android.



Memang aplikasi-aplikasi yang familiar di Android sebagian besar juga tersedia di Tizen, seperti WhatsApp, Line, Facebook, dan Instagram.

Namun, aplikasi-aplikasi yang membumi seperti aplikasi ride-sharing Go-Jek, Grab, dan Uber, dan aplikasi chatting BlackBerry Messenger (BBM) yang populer di Indonesia belum tersedia di toko aplikasi Tizen Store.

Bagaimana cara Samsung mengakalinya? Untuk mendukung ekosistem Tizen, Samsung gencar menggandeng developer lokal untuk membuat aplikasi berbasis Tizen.

"Salah satunya dengan mengadakan kompetisi Indonesia Next App 3.0 pada Juli lalu," kata Presiden Samsung Electronics Indonesia, Jaehoon Kwon di sela peluncuran Z2, Rabu (19/10/2016).

Dalam kompetisi ini, pengembang aplikasi ditantang untuk membuat aplikasi di tiga kategori platform, yakni Tizen Smartphone, Wearable/Gears Apps dan Gear VR Content.

Bisa jadi jika ke depannya aplikasi Tizen sudah memiliki basis pengguna yang banyak, aplikasi-aplikasi populer seperti Go-Jek, Grab, Uber, BlackBerry Messenger (BBM) juga akan dibuat di platform Tizen.

Rabu, 30 November 2016

Ini Dia, Spesifikasi Samsung "Tizen" Z2

Samsung Z2, smartphone dengan sistem operasi Tizen yang dibangun oleh Samsung sendiri, akhirnya dirilis secara resmi di Indonesia, Rabu (19/10/2016).



Smartphone alternatif Android tersebut sudah lebih dulu diperkenalkan Samsung di India pada akhir Agustus lalu.

"Z2 adalah smartphone Tizen pertama yang kami bawa ke Indonesia. Ini sudah mendukung teknologi 4G LTE," kata Presiden Samsung Electronics Indonesia, Jaehoon Kwon di acara peluncuran di Jakarta.

Samsung Z2 mengusung layar ukuran 4 inci berteknologi TFT dan resolusi WVGA.

Dari segi hardware, chipset Speadtrum SC9830I diusung oleh Samsung Z2, dipadukan dengan memori RAM 1 GB, dan memori internal 8 GB.

Prosesor Samsung Z2 mengandalkan seri Cortex-A7 Quad-core 1,5 GHz, dan GPU (prosesor grafis) Mali-400MP2.

Jika memori penyimpanan dirasa kurang, Samsung menyertakan slot microSD untuk ekspansi. Samsung Z2 juga memiliki slot kartu SIM ganda (dual SIM) GSM.

Baca: Apa Itu OS Tizen di Samsung Z2, Bedanya dengan Android?

Untuk kamera, Z2 mengusung sensor beresolusi 5 megapiksel (utama) dengan bukaan lensa f/2.2 ditambah fitur flash LED. Sementara kamera depannya beresolusi dan VGA dengan bukaan lensa f/2.4.

Kapasitas daya baterai yang diusung Samsung Z2 sebesar 1.500 mAh.

Di Indonesia, Samsung Z2 dirilis dengan banderol harga Rp 899.000 dan tersedia mulai Oktober 2016.

Berikut spesifikasi singkatnya:

Layar: 4,0 inci 480 x 800 piksel
OS: Tizen OS, v2.4
Chipset: Spreadtrum SC9830
CPU: Quad-core 1.5 GHz Cortex-A7
GPU: Mali-400MP2
RAM: 1 GB
Memori internal: 8 GB
Kamera: Depan VGA f/2.4, Belakang 5 MP f/2.2 flash LED
Konektor: jack audio 3,5 mm, microUSB v2.0
Dimensi: 121,5 x 63 x 10,8 mm
Bobot: 127 g
SIM: Dual SIM GSM (Micro-SIM, dual stand-by)
Waktu bicara: hingga 8 jam (3G)
Warna: Emas, Hitam, Merah

Jumat, 25 November 2016

WiFi Gratisan di Stasiun India Dipakai Akses Situs Porno

WiFi publik atau Internet gratis sudah lazim disediakan di berbagai lokasi oleh pemerintah atau lembaga kota tertentu. Namun ternyata tak semua orang memanfaatkannya untuk hal yang berguna.



Contohnya peristiwa yang diketahui terjadi di India, khususnya kota Patna. Internet gratis yang disediakan di stasiun kereta kota tersebut justru paling banyak dimanfaatkan untuk mengakses situs porno.

“WiFi di stasiun Patna merupakan yang terbanyak dipakai sebagai alat akses mesin pencari di internet, khususnya untuk pencarian situs porno. Jumlahnya bahkan lebih banyak dibandingkan internet gratis di stasiun kereta api lain,” ujar seorang petugas mini Ratna Raitel, sebuah badan usaha milik pemerintah.

“Ini semua terungkap dari rekaman pemakaian data oleh pengguna (WiFi),” imbuhnya.

Nomor dua pengakses mesin pencari internet dipegang oleh stasiun kereta Jaipur, sedangkan di nomor tiga dan empat adalah kota Bengaluru serta New Delhi.

Informasi yang dilansir KompasTekno dari Economic Times, Rabu (19/10/2016), rata-rata pengguna internet gratis di stasiun Patna banyak mengakses YouTube dan Wikipedia.

Selain itu, banyak yang mengunduh video-video dari situs porno, juga yang sekadar menyaksikannya dalam aliran video (streaming) online.

Ada juga beberapa sebagian orang memakai internet gratis itu untuk mengunduh aplikasi, film Bollywood serta film Hollywood.

Sekarang, RaiTel menyediakan WiFi berkapasitas 1 gigabit di stasiun Patna. Semua pengunjung stasiun tersebut bisa memakainya untuk mengakses internet gratis.

Penyediaan aksesnya dilakukan atas kerja sama antara RaiTel dengan Google. Ini merupakan bentuk kerja sama antara Google India dengan Indian Railways yang ingin merilis WiFi berkecepatan tinggi di sana.

Selain Patna, kota ada total 23 kota lain yang sudah mendapatkan akses internet gratis seperti ini. Targetnya ada sekitar 400 stasiun kereta yang dijanjikan akan mendapatkan internet gratis dalam tiga tahun ke depan.

Saat target sudah terwujud, sistem internet gratis yang tersebar di ratusan stasiun itu akan jadi sistem WiFi publik terbesar di dunia.

Dan tentu saja, bukan cuma para penonton film porno yang bakal menikmati internet gratis dengan cakupan seluas itu. Warga lokal atau turis yang berada di India pun bisa memakainya untuk mendapatkan informasi mengenai kota, peta, budaya dan bahasa dari internet.

Minggu, 20 November 2016

Aplikasi Tizen Belum Sebanyak Android, Ini Dalih Samsung

Di tengah dominasi Android sebagai sistem operasi mayoritas untuk smartphone masa kini, Samsung percaya diri mengembangkan sistem operasi Tizen.



Meski demikian, perlu diakui bahwa jumlah aplikasi yang tersedia di platform Tizen masih sedikit jika dibandingkan dengan aplikasi di Android.

Aplikasi chatting dan media sosial semacam WhatsApp, Line, Instagram, dan Facebook, memang sudah bisa dijajal di smartphone berbasis Tizen. Namun, aplikasi ride-sharing semacam Uber, Grab, dan Go-Jek belum tersedia di toko aplikasi Tizen Store.

Padahal, layanan transportasi berbasis aplikasi saat ini berperan penting dalam memudahkan aktivitas sehari-hari masyarakat modern. Samsung sadar betul hal tersebut.

Baca: Belum Ada Go-Jek dan BBM di Tizen Samsung Z2

"Samsung Z2 ini kan masih perkenalan supaya masyarakat luas tahu soal Tizen," kata Head of Product Marketing IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia, Denny Galant, Rabu (19/10/2016), usai peluncuran Samsung Z2.

"Kita lihat dulu perkembangannya di masyarakat. Seiring perkembangannya, aplikasi lain juga bakal ada," imbuh Denny.

Denny mengatakan Samsung bakal lebih agresif menelurkan produk-produk berbasis Tizen pada 2017 mendatang. Meski demikian, ia belum bisa mengungkap berapa pastinya jumlah smartphone Tizen yang bakal rilis tahun depan.

"Aplikasi besar pasti akan masuk kalau ekosistem smartphone Tizen juga sudah banyak," dalihnya.

Baca: Buat Apa Samsung Bikin OS Tizen?

Samsung untuk pertama kalinya memboyong smartphone berbasis Tizen di Indonesia, yakni seri Z2. Ponsel yang dibanderol Rp 899.000 tersebut sebelumnya sudah diperkenalkan di India pada akhir Agustus lalu.

Spesifikasi Samsung Z2 sendiri mencakup chipset Speadtrum SC9830I, RAM 1 GB, memori internal 8 GB, kamera 5 megapikzel (belakang) dan VGA (selfie), serta baterai berkapasitas 1.500 mAh.

Selasa, 15 November 2016

"Point Blank" Bakal Bisa Dimainkan di Smartphone

Game Point Blank, yang populer dimainkan di warung internet (warnet) sejak 2009 silam, akan segera bisa dimainkan di ponsel.



Rencananya, Point Blank akan dirilis oleh publisher game True Digital Plus dalam edisi mobile untuk Android dan iOS.

Country Director True Digital Plus, Sofian Martineau mengatakan pengembangan game ini di Indonesia sedang berjalan dan perusahaan akan memulai closed beta testing (CBT) sekitar Oktober ini.

Bila tak ada masalah yang ditemukan, Point Blank Mobile akan dirilis di Indonesia pada 10 November 2016.

Point Blank Mobile ini menawarkan pengalaman yang berbeda. Pasalnya, pengguna akan bermain dalam perspektif orang ketiga (third person view), bukan perspektif orang pertama (first person view) seperti di versi komputer desktop.

Meski berbeda platform, Sofian menjanjikan kualitas grafis Point Blank Mobile tidak mengecewakan. Kinerjanya pun dijanjikan tetap enteng untuk ukuran mobile.

"Grafisnya top notch tapi mainnya tidak berat. Kami sudah testing di hape RAM 512 MB, ada yang bisa memainkannya, dan ada juga yang tidak bisa. Tapi dengan RAM minimal 1GB (Android) itu sudah bisa dimainkan," terang Sofian saat ditemui KompasTekno, Rabu (19/10/2016).

Ada sejumlah mode permainan yang ditawarkan, yaitu Campaign, Survival, Chalange dan PvP, 1v1, 2v2, 4v4. Masing-masing memiliki rewards dan peringkat.

Pemain Point Blank Mobile juga bisa membeli senjata, baju pelindung dan berbagai item lain dalam permainan. Pembelian ini menggunakan metode potong pulsa.

Sofian menambahkan, untuk pemain Indonesia, perusahaannya telah mengembangkan Point Blank Mobile dalam bahasa Indonesia dan menggunakan server lokal.

Sementara waktu, pemain Indonesia hanya bisa bermain di server lokal tersebut. Namun ke depan akan dikembangkan menggunakan penyimpanan cloud sehingga pemain dari berbagai negara bisa bertanding.

True Digital Plus juga bekerja sama dengan Indosat dan Lenovo. Setiap pemain yang mengikuti pre-order ponsel Lenovo A6600 berbundling Indosat, mulai Kamis (20/10/2016), bisa mendapatkan item langka untuk dipakai dalam Point Blank Mobile.

Kamis, 10 November 2016

Review Bermunculan, Google Pixel Banjir Pujian dan Kritik

Awal Oktober 2016, Google memperkenalkan duo smartphone terbarunya, Pixel dan Pixel XL, yang dimaksudkan sebagai pengganti seri Nexus.



Minggu ini, tepat sebelum Google memulai penjualan perdana Pixel pada 20 Oktober mendatang, sejumlah outlet berita online luar negeri mempublikasikan ulasan smartphone tersebut dalam waktu hampir bersamaan.

Rata-rata ulasan tersebut bernada positif sehingga membuat Pixel seakan banjir ujian. Para pengulas antara lain menggarisbawahi OS Android 7.1 terbaru yang melakukan debutnya pada duo Pixel dan Pixel XL.

Layaknya seri Nexus, Pixel dirancang agar menyajikan pengalaman memakai Android sebagaimana dimaksudkan oleh Google.

Ada juga software Assistant yang berfungsi seperti Siri pada iPhone, yakni dengan mengandalkan printah suara. Antarmuka Assistant dipanggil dengan menyapu layar dari bawah.

“Yang mengagumkan adalah kemampuan Assistant untuk mengerti apa yang saya mau. Software ini hampir selalu benar, di lingkungan yang berisik, bahkan ketika koneksi data tidak bagus,” tulis The Verge.

Cnet mengutarakan pendapat senada dan menjelaskan bahwa Assistant memakai AI bot dan database Google untuk menjawab aneka kebutuhan pengguna, mulai dari mencari tempat makan, rute ke lokasi tujuan, hingga menerjemahkan bahasa.

“Semakin sering Anda menggunakannya, semakin banyak yang ia pelajari dan mengerti tentang Anda,” tulis Cnet.

Unit kamera utama 12 megapiksel pada Pixel turut mendapat pujian. Tak heran, karena menurut DXOMark, kamera Pixel adalah yang terbaik untuk smartphone saat ini.

Wired menyukai hasil tangkapan warna, dynamic range (rentang tangkapan tonal dari gelap hingga terang), serta ketajaman yang disebut “melebihi ponsel-ponsel lain sejauh ini”.

“Memang, Anda tak mendapat fitur zoom atau soft focus seperti iPhone 7 Plus. Meski demikian, hasil fotonya sangat bagus,” tulis Wired.

Hasil-hasil jepretan pengguna Pixel secara otomatis akan diunggah ke Google Photos. Google menyediakan ruang penyimpanan tak terbatas di layanan cloud storage ini untuk para pemilik Pixel.

Tak melulu pujian

Beberapa pengulas mengambil sudut pandang yang lebih kritis. Tak melulu berisi puja-puji untuk duo smartphone baru Google.

New York Times, misalnya, menyoroti kinerja Pixel yang disebut lebih rendah dibandingkan perangkat-perangkat lain yang sekelas.

“Di pengujian aplikasi mobile Geekbench, Pixel sekitar 20 persen lebih pelan dibandingkan iPhone 7 dan Galaxy S7,” ujar New York Times.

Di awal ulasannya, The Verge membahas rancang bangun Pixel dan Pixel XL yang dikatakan sangat mirip dengan iPhone. Konstruksinya menggunakan bahan logam dan kaca yang sudah banyak diterapkan di smartphone high-end saat ini.

Sepertiga sisi atas bagian belakang Pixel dilapis kaca yang turut melindungi unit kamera utama, flash, sensor AF laser, mikrofon dekunder, serta pemindai sidik jari. Selebihnya bagian punggung terbuat dari logam.

Sabtu, 05 November 2016

Debut di AS, LeEco Rilis Ponsel Android Le Pro 3

LeEco resmi memulai debutnya di pasar Amerika Serikat melalui sebuah acara peluncuran di Palace Fine Art, San Francisco, AS, Rabu (19/10/2016) waktu setempat.



Dalam acara tersebut, LeEco langsung menggebrak pasar AS dengan merilis berbagai produk sekaligus dari lini smartphone, TV, sepeda pintar, VR, hingga mobil pintar.

Salah satu perangkat yang menarik perhatian adalah smartphone Android flagship Le Pro 3. Ini merupakan produk terkencang LeEco saat ini dan sudah dirilis di pasar China pada September lalu.

Dengan menghadirkan smartphone terkencangnya, LeEco seperti ingin menunjukkan tajinya. Pasalnya, perangkat yang satu ini memiliki spesifikasi tinggi, yang tidak jauh berbeda dari ponsel andalan AS, seperti iPhone 7 atau Google Pixel.

Le Pro 3 dibekali dengan chipset terbaru bikinan Qualcomm, Snapdragon 821. Prosesor ini juga digunakan di Google Pixel.

"Ini merupakan chipset terkencang dari seri Snapdragon. Le Pro 3 sangat bertenaga," tutur Rob Chandhok, Chief R&D Officer for LeEco North America di hadapan ratusan media, termasuk wartawan Kompas.com Deliusno.



Deliusno/Kompas.com
Rob Chandhok, Chief R&D Officer for LeEco North America, saat berbicara dalam acara LeEco Big Bang Conference, Rabu (19/10/2016)

Chipset tersebut dikombinasikan dengan RAM 4 GB dan media penyimpanan berkapasitas 64 GB. Tak ada slot untuk kartu microSD di perangkat ini.

Le Pro 3 versi China sendiri hadir dengan varian RAM 6 GB. Akan tetapi, varian tersebut tidak dihadirkan di pasar AS.

Spesifikasi lainnya, Le Pro 3 dilengkapi dengan layar 5,5 inci beresolusi 1080p,
kamera utama 16 megapiksel dengan lensa f/2.0 di bagian belakang, dan kamera 8 megapiksel di bagian depan.

Mirip dengan iPhone 7, Le Pro 3 sudah tidak menggunakan port audio 3,5 mm. Sebagai gantinya, pengguna bisa  menggunakan port USB Type-C.

Le Pro 3 menjalankan Android 6.0.1 Marsmallow yang dipercantik dengan tampilan antarmuka eUI 5.8.

Salah satu kelebihan dari Le Pro 3 hadir di sisi baterai. Perangkat ini memiliki baterai yang cukup besar, yakni 4.070 mAh. LeEco mengklaim, dengan baterai sebesar itu, Le Pro 3 dapat digunakan untuk menelepon selama 33 jam non-stop.

"Le Pro 3 juga merupakan ponsel tertipis di kelas baterai berukuran sama. Ukuran baterai tersebut merupakan ketiga terbesar untuk ponsel flagship," kata Chandhok.

Le Pro 3 bakal dijual melalui layanan online LeMall.com pada 2 November mendatang di AS. Belum ada kabar apakah ia akan masuk ke Indonesia atau tidak.

Minggu, 30 Oktober 2016

PlayStation VR Sudah Bisa Dibeli di Indonesia

Headset Virtual Reality Sony PlayStation VR telah resmi memasuki pasaran Indonesia pada 13 Oktober 2016, bersamaan dengan rilis serentak di seluruh dunia.



Pihak Sony selaku empunya PlayStation memamerkan kebolehan perangkat tersebut dalam sebuah acara di Jakarta, Rabu (19/10/2016).

"Saat ini sudah ada 32 judul game Virtual Reality untuk PlayStation 4 yang bisa dibeli di PlayStation Store. Di antaranya Batman Arkham VR, dan tentu saja Resident Evil," sebut Assistant Manager Public Relations Marketing Department Sony Interactive Enterntainment Hong Kong, Ian Purnomo, yang hadir sebagai pembicara dalam kesempatan tersebut.

Baca: PlayStation VR Masuk Indonesia 13 Oktober, Harganya?

Pihak Sony menjanjikan jumlah game VR-ready untuk PlayStation 4 bakal meningkat menjadi 50 judul dalam waktu dekat.

Di ruangan Gado-gado Lounge yang berlokasi di pusat perkantoran 88 Kasablanka yang menjadi ajang pameran itu, Sony menyediakan lima unit PlayStation VR yang tersambung ke lima konsol PlayStation 4. Masing-masing menyajikan demo game VR berbeda.



Oik Yusuf/ KOMPAS.com
Assistant Manager Public Relations Marketing Department Sony Interactive Entertainment Hong Kong, Ian Purnomo.
Jurnalis yang diundang menghadiri acara bisa mencicipi aneka game virtual reality yang tersedia di arena. Genre game dimaksud cukup beragam, termasuk balapan (Drive Club VR), dan first-person survivabilitas horror (Resident Evil 7).

Ian mengatakan PlayStation VR sudah beredar di Indonesia melalui gerai resmi Sony Center di Grand Indonesia dan GS Shop.

Harga perangkat PlayStation VR dipatok di angka Rp 6,7 juta dan Rp 7,4 juta untuk versi bundel dengan aksesoris PlayStation Camera.

PlayStation VR memang mesti dipadukan dengan konsol game PlayStation 4 dan aksesori PlayStation Camera agar bisa berfungsi.

Menurut Ian, tak ada perbedaan antara PlayStation Camera versi lama dan yang dibundel dengan PlayStation VR.

"PlayStation Camera digunakan buat melacak pergerakan headset PlayStation VR. Pemilik PlayStation Camera bisa langsung membeli PlayStation VR untuk bermain judul-judul (game) Virtual Reality," ujar Ian.

Ini Alasan Sinyal 4G di Indonesia Masih "Lemot"

Pengguna ponsel di Indonesia harus segera meninggalkan teknologi 2G dan bermigrasi ke 4G agar tidak semakin ketinggalan kemajuan digital.



Berbicara di sela-sela acara acara Qualcomm 4G/5G Summit di Hong Kong, 17-19 Oktober 2016, Country Director Qualcomm Indonesia, Shannedy Ong mengatakan bahwa migrasi dari 2G ke 4G ini menjadi tantangan utama Indonesia sebelum beranjak ke teknologi selanjutnya.

Menurut dia, besarnya pengguna 2G justru menghambat efektivitas 4G di Indonesia sebab keduanya menggunakan pita frekuensi yang sama, yakni 1.800 MHz. Pelanggan 4G bisa saja tidak puas dengan performa 4G akibat pemakaian spektrum yang sama untuk 2G.

Penggunaan pita frekuensi yang sama untuk spektrum 2G dan 4G inilah yang membuat sinyal 4G belum maksimal di Indonesia, alias masih "lemot".

"Kalau (2G) itu enggak dikosongin, entar 4G-nya cuma 10 MHz bandwidth-nya, idealnya itu 20 MHz," kata Ong, Rabu (19/10/2016), di Hong Kong.

Baca: XL Berhenti Kembangkan Jaringan 2G

Sementara Senior Regional Head for Qualcomm South East Asia & Pasific, Mantosh Malhotra mengatakan, banyaknya pengguna ponsel 2G di Indonesia menjadi salah satu hambatan untuk mengikuti tren teknologi.

Ia berpendapat bahwa Indonesia merupakan pasar besar dan semestinya berpeluang mencicipi kecepatan perubahan telekomunikasi.

Menurut Malhotra, tiga tahun ke depan akan menjadi waktu paling krusial bagi Indonesia untuk menentukan sikap.

"Jika tidak juga memutus penggunaan 2G, Indonesia akan sulit menghadapi persaingan dengan negara lain, baik di bidang telekomunikasi, ekonomi, maupun bidang lain," kata Malhotra.

Untuk mempercepat peralihan itu, Qualcomm akan bekerja sama dengan operator untuk mengedukasi pengguna ponsel 2G tentang pentingnya penggunaan 4G.

Itu tentu bukan pekerjaan mudah, terutama bagi masyarakat pedesaan yang tidak memiliki daya beli terhadap ponsel 4G.

Baca: 5 Cara Menghemat Kuota Internet Smartphone

Di pihak lain, pemerintah juga diminta mengeluarkan regulasi untuk membatasi hingga menyudahi pemanfaatan frekuensi 2G.

Apabila hal itu terpenuhi, Ong optimistis bahwa perpindahan ke teknologi 4G ini bisa terwujud pada 2019 atau lebih cepat dibandingkan pada adopsi 2G ke 3G yang mencapai waktu sepuluh tahun.

Mengutip riset dari GfK, Ong mengatakan bahwa dari total penjualan ponsel pintar 3G dan 4G di Tanah Air saat ini, sebanyak 60 persen di antaranya sudah berkemampuan generasi keempat.

Ini menjadi sebuah tanda bahwa Indonesia bisa segera beradaptasi dengan 4G.

Oppo R9s dan R9s Plus Resmi Dirilis, Harganya?

Oppo resmi meluncurkan duet Android R9s dan R9s Plus di Beijing, China. Keduanya merupakan suksesor dari seri R9 dan R9 Plus keluaran Maret 2016 lalu.



Sesuai bocoran yang beredar sebelumnya, baik R9s dan R9s Plus masing-masing dibekali kamera dengan sensor resolusi 16 megapiksel untuk kamera utama (belakang) dan kamera depan (selfie). Bukaan lensanya pun cukup lebar, yakni f/1.7 (belakang) dan F/2.0 (depan).

Teknologi-teknologi lain disematkan untuk menambah kualitas kamera R9s dan R9s Plus, seperti optical image stabilization (OIS), perekaman video 4K, dan flash LED.

Fokus kamera dikatakan lebih mumpuni berkat teknologi dual-focus. Penangkapan fokusnya diklaim 40 persen lebih cepat ketimbang jika memakai phase detection autofocus, sebagaimana dilaporkan GSMArena dan dihimpun KompasTekno, Kamis (20/10/2016).

Lantas apa yang membedakan R9s dan R9s Plus?

Pertama, yang paling tampak bisa dilihat dari ukuran ponsel. R9s dirasa cukup dengan layar 5,5 inci, sedangkan varian Plus dirancang dengan layar lebih besar, yakni 6 inci. Masing-masing layar beresolusi 1080p.

Dari segi jeroan, R9s masih menggunakan chipset Snapdragon 625 seperti pendahulunya. Sementara itu, varian Plus sudah diotaki chipset Snapdragon 653 yang baru meluncur beberapa hari lalu.

Baca: Snapdragon 653 dan 626 Dirilis, Diklaim 10 Persen Lebih Kencang

Kapasitas RAM dan baterai juga berbeda. R9s dibekali RAM 4 GB dan baterai 3.010 mAh. Varian Plus lebih perkasa dengan RAM 6 GB dan baterai 4.000 mAh. Memori internal keduanya berkapasitas sama, yakni 64 GB.

Keduanya berjalan pada sistem operasi Android 6.0.1 dengan antarmuka ColorOS 3.0 buatan Oppo sendiri.

Dengan spesifikasi demikian, R9s dibanderol 2.899 Yuan atau Rp 5,3 jutaan. Masyarakat China sudah bisa membeli ponsel itu pada 28 Oktober mendatang.

Sementara itu, harga R9s Plus lebih murah yakni 3.499 Yuan atau senilai Rp 6,7 jutaan. Untuk varian ini, masyarakat China harus menunggu lebih lama hingga Desember 2016 mendatang.

Belum jelas kapan duet tersebut hadir di Indonesia. Sebelumnya, R9 dinamai F1 Plus ketika masuk Tanah Air. Entah nama apa yang akan dipakai untuk duet R9s di Indonesia nantinya.